Selamat Datang

Web Site Indonesia Rumah Ternak yang merupakan Group dari Indonesia Rumah Aqiqah, View Land, Tumbuh Comunity. Kami merupakan usaha dalam bidang Agribisnis.

Kantor pusat kami berada di malang, sedangkan peternakan kami berada di malang dan batu. Usaha yang kami kembangkan bergerak dalam bidang Agro dan sekarang masih bergerak dalam peternakan kambing dan sapi. Untuk Perkebunan yang kami tawarkan merupakan perkebunan Apell.

Kami membuka peranserta masyarakat luas dalam bantuan modal, dimana agar perkembangan usaha yang ada semakin berkembang. Sistim yang kami terapkan bagi pemodal adalah dengan sisitim bagi hasil yang di tetapkan di awal perjanjian.

JAYALAH PETERNAKAN INDONESIA

CO.CC:Free Domain

Budi Santoso Bergantung pada Pepaya


Budi Santoso Bergantung pada Pepaya


Dari sekadar petani kecil dengan populasi 600 tanaman, kini ia menjadi pemasok rutin pepaya taiwan ke beberapa pasar di Jawa Barat. Meski hanya mengambil margin Rp50/kg, setiap bulan ia meraup untung minimal Rp6-juta. Padahal masih ada tambahan
Omset l4-juta per bulan hasil panen 4 ton/minggu dari 2 ha lahan yang dikelola sendiri. Tak heran jika Budi Santoso tak pernah berpaling dari komoditas yang digeluti sejak 1985 itu.

Pagi itu jarum jam bam menunjuk angka 7 ketika sebuah truk merah bernomor polisi AG 3248CA memasuki areal lahan milik Perum perhutani KPH Blitar di Desa singin. Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Di sana 150 ha pepaya ditanamn di antara tegakan jati, mahoni, dan tanaman kehutanan lain berumur muda. Sekitar 20 ha di antaranya milik 8 perkebun Lin Budi Santoso.
Tak berapa lama Harno, pengawal Kebun, memimpin 6 burah petik mcnerobos tegakaan jati menuju pertanaman pepaya. Satu persatu buah diseleksi. Buah dengan semburat kuning kemerahan segera dipetik dimasukkan Keranjang.
Sebelum dinaikkan ke atas truk bertuliskan Duta Buah, setiap keranjang yang terisi penuh ditimbang. Dengan cermat hasil penimbangan dicatat. lengkap dengan nama milik kebun. Tak kurang dari 10 petak kebun didatangi untuk memenuhi kapasitas angkut truk 4-4,2 ton.
Saat Trubus berkunjung pertengahan oktober. warga Desa Bendo Tugurante,Kecamatan Ponggok. Kabupaten Blitar itu sedang mempersiapkan pengiriman 1 truk papaya ke salah satu pedagang besar di Pasar Rengasdengklok, Karawang. Hari itu 1 truk yang diberangkatkan. Pasalnya, "Bulan ini buah di pohon sudah panen terakhir," katanya
Pasok 6 pelanggan
Saat ini Budi memang salah satu Bandar pepaya terbesar di wilayah Kabupaten Blitar. Dengan bendera Duta Buah ia memasok 6 pelanggan tetap di pasar di Jawa Barat. Yakni Gedebage. Bandung; Pamanukan; Brebes; Losari: Ciledug, Cirebon; dan Karawang. Tak heran jika ia bisa mengirim 4 truk per hari saat panen melimpah pada Mci hingga September. Namun, begitu pasokan berkurang pada bulan Oktober, ia terpaksa mengatur jadwal pengiriman. Pasokan ke Rengas-dengklok misalnya, hanya dilakukan 4 hari sekali. Frekuensi pengiriman ke pasar lain pun berkurang.
Padahal, selain panen 4—4,2 ton per minggu dari 2 ha kebun sendiri, pasokan diperoleh dan 15 pekebun binaan di Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Sanan Kulon, Blitar serta Kecamatan Ngancar, Kediri. Setiap pekebun mcnghasilkan panen rata-rata 0,5—I ton per 2 hari. lajuga masih mengambil 1—2 ton pepaya dari 4 orang bakul kecil 2—3 hari sekali.
Untuk "mengikat" pekebun binaan laki-laki berkumis tebal itu memberi pinjaman bibit, pupuk, atau uang tunai untuk keperluan rumah tangga pekebun. Nilainya mencapai Rp5-juta—RplO-juta per bulan. Dengan cara itu pekebun enggan menjual hasil panen kepada pengepul lain.
Untung Rp50/kg
Pepaya dibeli dari petani dengan harga bervariasi. Pekebun yang pinjamannya telah lunas atau tidak memiliki pinjaman memperoleb harga Rp700—Rp750 per kg. Sedangkan yang masih berhutang dipotong Rp200—Rp300 per kg.
"Potongan itu untuk melunasi pinjaman si pekebun," urai kelahiran Bendo, Blitar 44 tahun lalu. Dengan harga jual Rpl.OOO/kg, keuntungan yang diterima suami Sutiyah itu paling tinggi Rp50/kg. Soalnya, ia hams mengeluarkan ongkos kirim sebesar Rp900.000/truk. Belum lagi ongkos petik borongan Rp 180.000/truk dan biaya4jiaya lain di pcrjalanan yang mencapai Rp 100.000 sekali jalan.
Meski hanya memperoleh keuntungan Rp50/kg, ia tak pernah berpaling dari bisnis Caricapapaya itu. Dari komoditas itulah lelaki yang hanya sempat mengecap pendidikan tingkat dasar itu kini menikmati hidup layak. Selain sebuah rumah permanen yang cukup luas, ia juga memiliki 2 truk berkapasitas 4 ton untuk memperlancar usaha. Jalan panjang Kisah sukses ayah 2 putra itu diperoleh setelah melalui perjalanan panjang dan berliku selama 17 tahun. Kasus piutang jutaan rupiah yang tak tertagih bukan baru sekali dialami. Tak jarang ia harus menanggung kerugian saat harga jual rendah atau pasokan ditolak lantaran daya beli konsumen menurun di musim hujan.
Ketika memulai usaha pada 1985, ia hanyapunya 600tanaman. Daripopulasi sebanyak itu dipanen 650 kg/minggu. Hasil panen Iangsung diborong bakul desa Rp50/kg. Nilai yang cukup besar untuk saat itu. "Makanya saya tertarik me-nambah 300 tanaman lagi," papar Budi.
Sukses berlanjut saat ia dipercaya mengelola 3 ha kebun milik salah satu lembaga penelitian di Malang. Dari sana pula ia mengenal liku-liku pemasaran pepaya. Pertama kali memasarkan pada 1991 ke Surabaya, Budi mengantungi keuntungan Rpl5/kg. Dengan pasokan minimal 10 ton pepaya taiwan per hari Rp 150.000 laba bersih diperolehnya.
Mulai 1994, ia kembali menanam pepaya di lahan sewaan seluas 1 ha. Usahanya terus berkembang hingga bisa membeli 1 unit truk pada 1995. Dengan armada tunggal itulah ia memasarkan sendiri hasil panen. Satu per satu pasar di Jawa Barat dijajaki, meski harus mejual secara eceran 1—2 kuintal per hari.
Jerih payah itu tidak sia-sia. Kini Budi bisa melempar 4 truk setara 16—17 ton per hari. Untuk memperlancar usaha, ia pun membeli 1 truk lagi pada 2000. Ia menambah areal penanaman menjadi 2 ha di lahan Perhutani. Meski begitu, ia tetap saja "angkat tangan" untuk memenuhi per-mintaan beberapa bandar besar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI. "Kalau mau dituruti, minimal 6 truk per hari yang harus saya pasok," tegasnya mengakhiri percakapan. (Fendy R. Paimin)
*) disadur dari Majalah Trubus

Kirim Artikel & Berita

Jenis :
Nama:
Alamat :
Email Address:
Pekerjaan :
Usaha Agro Peternakan
Pertanian
Perikanan
Perkebunan
Keterangan :

form creator

UPDATE HARGA KOMODITI PETERNAKAN

Jenis :
Nama:
Alamat :
Email Address:
Pekerjaan :
Usaha Agro Peternakan
Pertanian
Perikanan
Perkebunan
Keterangan :

form creator

PASANG IKLAN FREE

Jenis :
Nama:
Alamat :
Email Address:
Pekerjaan :
Usaha Agro Peternakan
Pertanian
Perikanan
Perkebunan
Keterangan :

form creator

Form Penyusunan Ransum Ternak

Nama:
Alamat:
Kota :
Email :
Usaha Peternakan :
Lokasi Peternakan :
Jenis Formulasi Ruminasia
Unggas

Untuk Ternak Ruminasia ( 1-6 dalam kolom di atas )

Jenis Ternak Ruminansia :
Bobot Badan : (Untuk Ruminasia)
Sex Ternak :(Untuk Ruminasia) Jantan
Betina

Untuk Ternak Unggas ( 7-16 dalam kolom di atas )

Jenis Unggas : (Untuk Unggas)

Daftar Bahan Pakan

Di lihat Tabel Yang Telah Tersedia " Isikan nomernya saja"

Bahan Pakan 1 :
Komposisi :
Harga :
Bahan Pakan 2 :
Komposisi :
Harga :
Bahan Pakan 3 :
Komposisi :
Harga :
Bahan Pakan 4 :
Komposisi :
Harga :
Bahan Pakan 5 :
Komposisi :
Harga :
Bahan Pakan 6 :
Komposisi :
Harga :
Keterangan :

== SELAMAT MENCOBA ==

Kami Akan Kirimkan Formulasi Lengkap Anda Paling Lambat 1 Minggu Setelah anda mengisi Form Formulasi Pakan

untuk hasil klik di sini

http://pbpirt.blogspot.com/

* Ingat Cek Daftar Tabel yang tersedia


Free email forms

  ©Indonesia Rumah Ternak - Jayalah Agribisnis Indonesia.

Desain Dari Zon Anugera | ATAS